Karya : Muhammad Fathan Hizbuddin
Dialah yang telah menebarkan butir kehidupan
Agar kita dapat menghirupnya
Dialah yang telah menizinkan bangkit dari lelah
Agar indahnya fajar dapat menanti
Bersyukurlah…bersyukurlah
Kepekatan dalam jiwa
Kelumpuhan dalam asa
Itulah yang akan diratapi
Jika hati tlah mambatu
Karena Kesombongan yang berarti
Hanya dapat menghujani reruntuhan hati & jiwa
Maka bersyukurlah…bersyukurlah
Tuk dapat menaungi manisnya hidup
Karya : Annisah Khairiyyah
Kau adalah pahlawanku
Kau adalah pejuang sejatiku
Kau adalah orang yang setia
menemaniku
Disaat aku kesusahan
9 Bulan kau membawaku dalam perut
Tak kenal lelah dan mengeluh
Kau berjuang unutk melahirkanku
Kau berjuang unutk melahirkanku
Dengan penuh perjuangan
Kau adalah pelita yang menerangi ku
dalam kegelapan
Bagaikan embuna kesejukan
Yang selalu menyejukan hatiku
Dan bagaikan intan berlian yang
berharga
Kau adalah orang yang sabar
Suatu hari, aku pasti
membanggakanmu
Ibu….
Karya : Genta Fikri Hardiansah
Tampak rembulan kedua menyinarkan
Terang menguasai hari
Sepasang mata membuatnya tampak
sempurna
Kini…
Hanya tinggal sebuah harapan
Untuk mencapai puncaknya
Tetapi puncak itu kian menjauh
Meninggalkan kehidupan
JIWA BERMAJAS CINTA
Karya : Kevin Dilapanga
Karya : Kevin Dilapanga
sebuah rasa dalam jiwa
yang menyapa bagikan getar
bermajas dan berkedok muka
tanpa pandang bulan berbinar
persatuan jiwa dan roh hidup
menyebar bagikan cahaya redup
dalam memulai majas terkatup
coba membuka jalan tertutup
buliran air mata perjuangan
demi sebuah pencarian cinta
menggembara mendaki rasa
dalam dekapan majasnya jiwa
balutan sebuah rasa dan majasnya
telah tampak dalam khas yang beda
terpaut paras dalam kandungan jiwa
yang terpoles bayang bayang cinta
yang menyapa bagikan getar
bermajas dan berkedok muka
tanpa pandang bulan berbinar
persatuan jiwa dan roh hidup
menyebar bagikan cahaya redup
dalam memulai majas terkatup
coba membuka jalan tertutup
buliran air mata perjuangan
demi sebuah pencarian cinta
menggembara mendaki rasa
dalam dekapan majasnya jiwa
balutan sebuah rasa dan majasnya
telah tampak dalam khas yang beda
terpaut paras dalam kandungan jiwa
yang terpoles bayang bayang cinta
PUISI
Karya : Naufal Rahadyan Prahastya
Sebuah bunga di dalam hutan
lebih indah dari mawar
lebih wangi dari melati
tersembunyi dari pandangan mata
Dikelilingi para kupu-kupu
Dikelilingi para lebah
semua bertari dengan senangnya
di sekeliling sang bunga
Sebuah bunga dengan keindahannya
kuingin sekali memetiknya...
tapi, akan layu jika dipetik...
karena ku tak miliki...
tempat yang pantas untuknya...
lebih indah dari mawar
lebih wangi dari melati
tersembunyi dari pandangan mata
Dikelilingi para kupu-kupu
Dikelilingi para lebah
semua bertari dengan senangnya
di sekeliling sang bunga
Sebuah bunga dengan keindahannya
kuingin sekali memetiknya...
tapi, akan layu jika dipetik...
karena ku tak miliki...
tempat yang pantas untuknya...
SEBUAH MEKANISME
Oleh : Steven Dwisetya
Kita
hidup dari rangkaian waktu
Waktu yang memang telah diatur
Diatur sedemikian rupa olehnya
Tinggal kita yang menjalankannya
Kita yang akan menjalankannya
Kita pula yang menentukannya
Tariklah nafas dalam dalam
Jernihkanlah pikiran menyelam
Perhatikan baik baik jalan yang kau tapak
Kiri kanan ada di tangan
Depan belakang ada di kaki
Otakmulah yang akhirnya memutuskan
Waktu yang memang telah diatur
Diatur sedemikian rupa olehnya
Tinggal kita yang menjalankannya
Kita yang akan menjalankannya
Kita pula yang menentukannya
Tariklah nafas dalam dalam
Jernihkanlah pikiran menyelam
Perhatikan baik baik jalan yang kau tapak
Kiri kanan ada di tangan
Depan belakang ada di kaki
Otakmulah yang akhirnya memutuskan
Karya Maulana Aldira Hariasmada
Sudah
terlalu lama aku memendam cinta
Seakan
dunia ini iada wanita
Tempat
bersandar atau berbagi
Yang
tidak pantas kita lakukan semsama lelaki
Melompat
melalang di atas kabut
Menilah
orang-orang akan pergi berperang
Alangkah
malang nasib si bujang lapuk
Siang
dana malam selalu kesepian
Karya Wahyu Siddhi Triatmojo
Hai jiwa yang tenang
Kembalilah kamu kepada tuhanmu
Dengan hati puas lagi diridhai
Maka masuklah ke dalam surgaku
Sepotong ayat yang dilantunkan
Penuh dengan duka, sedih..
Hanyalah ikhlas dan menyerahkan kepadanya
Tegar walau mendapatkan cobaan yang sulit
Disetiap pertemuan pasti ada perpisahan..