Selamat Datang di Blog Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X.4 SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Tingkatkan Prestasi dengan Mencintai dan Melestarikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Minggu, 13 Januari 2013

HAL-HAL POSITIF DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA

Dalam Novel Ayat-Ayat Cinta terdapat hal-hal positif yang dapat kita jadikan pelajaran. Berikut pendapat menurut Kelompok IV tentang hal positif yang terdapat dalam Novel Ayat-Ayat Cinta :

I. MENURUT LIDYA LAUREN DEBORA
  1. Bahasa yang digunakan mudah dipahami walaupun ada bahasa Arabnya.
  2. Kehidupan bertoleransi antar umat beragama.
  3. Sebuah novel tentang santri salaf metropolis dan musafir yang haus ilmu. Keindahan cinta di bangun dibawah terang cahaya petunjuk pendidikan di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Dalam kehidupannya sebagai seorang mahasiswa dia menemui banyak tantangan dalam hidup dari masalah keuangan, kesehatan, sampai urusan cinta.
  4. Fahri, seorang pelajar Indonesia yang dikenal alim ini berusaha meraih gelar masternya di Al Azhar yang berjibaku dengan panas debu Mesir, berkutat dengan berbagai macam target dalam kehidupannya yang bersahaja dan tekun dalam belajar.
  5. Citra dan gaya hidup yang melekat pada diri Fahri ini tidak jauh berbeda dengan sebagian besar pelajar Indonesia yang mayoritas belajar di Universitas Al-Azhar. Bahkan sosok Fahri menjadi brand image yang seharusnya dimiliki oleh pelajar Al-Azhar yang notabene merupakan lembaga pendidikan agama islam tertua di dunia. Tentu saja lembaga pendidikan Islam ini banyak mengajarkan akhlak, moral dan etika yang dapat diterapkan dalam pola hidup kesehariannya.
  6. Fahri dalam novel tersebut diceritakan memiliki kegiatan sehari-hari seperti mengikuti talaqqi (mengaji), menerjemah, beroganisasi, dan bergaul dengan orang-orang yang memiliki prestasi yang cukup baik dalam bidang akademik dan pergaulan social. Selain itu, dia pun memiliki kemampuan menguasai empat bahasa asing, yaitu Arab, Inggris, Jerman, dan Prancis.
  7. Kehidupan Fahri di negeri para nabi ini pun tak lepas dari pengaruh cuaca dan alam Mesir yang ekstrim yaitu kering, panas dan berdebu. Bahkan saking panasnya, diceritakan di novel tersebut bahwa Fahri pun pingsan hingga dirawat inap di rumah sakit. Kejadian itu benar-benar terasa  ketika musim panas tiba. Sengatan matahari musim panas yang suhunya mampu menembus 40 derajat celcius, hujan debu yang menyesakkan pernafasan adalah kondisi yang lazim dialami oleh penduduk pribumi tak terkecuali warga asing yang berdomisili di Mesir.
  8. Saat Fahri disiksa didalam penjara, padahal dia tidak bersalah. Perlakuan hukum di Mesir.
  9. Saat Aisha mengikhlaskan Fahri menikahi Maria demi kesembuhannya.
  10. Novel ini menceritakan tentang cinta, atau menggambarkan kisah percintaan para duta bangsa yang sedang mereguk luasnya samudra ilmu di bumi para nabi ini. Apalagi kisah cinta antara dua insan yang berbeda Negara layaknya Fahri (Indonesia), Aisha (Jerman), dan Maria (Mesir).
II. MENURUT HAUNA HALIMAN
  1. Memberikan kita pelajaran akan pentingnya rasa ikhlas, peduli, adil, dan tanggung jawab.
  2. Memperlihatkan rasa tenggang rasa dan toleransi umat beragama yang kuat.
  3. Tidak memfitnah orang dengan tanpa adanya bukti yang jelas sesuai dengan realita yang terjadi.
  4. Menunjukkan akan pentingnya pendidikan khususnya pendidikan tentang keagamaan.
  5. Hal-hal baik tersebut dalam dijadikan contoh sebagai hal positif untuk meningkatkan karakter pribadi masing-masing.
  6. Pencampuran/akulturasi budaya yang dapat diperlihatkan dalam novel ini.

III. MENURUT LYONA TIFANI
  1. Ketika Fahri bertemu Aisha di sebuah peristiwa. Hal ini menarik karena dari peristiwa ini Fahri jadi menaruh hati pada Aisha.
  2. Saat Maria jatuh sakit akibat Fahri yang menikah dengan Aisha. Hal ini menarik karena cinta ia menjadi sakit. Adanya rasa peduli dari Fahri kepada Maria sebagai bentuk perhatian darinya.

IV. MENURUT EDYTA PUTRI SUNARYA
  1. Ketika Maria menitip disket ke Fahri. Saat Fahri sudah membelikannya, Maria menurunkan keranjang kecil untuk mengambil disket dan mengganti uang Fahri.
  2. Ketika Fahri mengingat ulang tahun seluruh keluarga Maria. Dan saat Madam Nahed dan Yousef ulang tahun, Fahri memberikan kejutan kepada mereka berdua.
  3. Kedisiplinan Fahri dalam menunaikan tugasnya menyetor hafalan Alquran nya kepada Syaikh Utsman walaupun cuaca sedang terik.
  4. Kebudayaan Mesir yang digambarkan dengan begitu detailnya sehingga pembaca seolah melihat Mesir secara langsung.
  5. Saat keluarga Maria mengajak Fahri dan teman se-flatnya makan malam untuk merayakan ulang tahun Madam Nahed dan Yousef. Saat itu  Madame Nahed dan Tuan Boutrous berdansa, dan Maria juga ingin mencoba lalu mengajak Fahri. Namun Fahri menolak karena tidak diperbolehkan bersentuhan dengan perempuan yang bukan muhrimnya.
  6. Saat air dari kamar mandi di flat keluarga Maria merembes hingga ke kamar Fahri. Fahri tidak langsung meminta ganti, namun menunggu hingga Fahri mendapatkan uang dan memperbaikinya bersama.
  7. Saat Fahri berusaha memendam amarah Ashraf dan seorang pria saat mereka memaki-maki turis dari Amerika yang menaiki metro. Dengan lembut Fahri menjelaskan hingga luluh hatinya Ashraf dan pria itu.
  8. Saat Fahri disiksa didalam penjara. Padahal dia tidak bersalah. Perlakuan hukum di Mesir terlalu kasar.
  9. Saat Aisha mengikhlaskan Fahri menikahi Maria demi kesembuhannya.
  10. Saat Fahri membaca buku harian Maria. Dari sana ia mengetahui perasaan Maria yang dipendam hingga Maria sakit.
  11. Saat Maria menjelang ajal, dan dia menceritakan surga yang indah. Ia meminta Fahri untuk mengajarinya berwudhu dan membaca kalimat syahadat. Karena ia begitu ingin masuk surga.

V. MENURUT PUTRI AISYAH
  1. Dalam novel ini, Habib mencoba untuk mengubah image bahwa agama Islam bisa bersahabat dengan umat agama lain. Sangat indah sekali ketika membaca ungkapan Maria yang mengaku bangga bahwa namanya tercantum sebagai salah satu nama surat dalam Al Quran. 
  2. Walaupun settingan di Mesir, pengarang juga menonjolkan identitas budaya tokoh utamanya yaitu identitas sebagai orang Indonesia, utamanya sebagai orang Jawa.
  3. Salah satu keindahan hidup di Mesir adalah penduduknya yang lembut hatinya. Jika sudah tersentuh mereka akan memperlakukan seumpama raja.

VI. MENURUT WENDY DAMAR WISMA TRISNA BAYU
  1. Mempunyai unsur-unsur cinta namun memiliki unsur religius dan dalam batas yang wajar.
  2. Ketika Maria yang seorang koptik telah menghafal surat Maryam.
  3. Saat Maria ingin menjadi seorang Muslim saat menjelang ajal karena ia ingin memasuki surga.


Dipublikasikan oleh :
Kelompok IV Bahasa Indonesia
Kelas X.4

Anggota :
1. Edyta Putri Sunarya
2. Hauna Haliman
3. Lidya Lauren Debora
4. Lyona Tifani
5. Putri Aisyah
6. Wendy Damar Wisma Trisna Bayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar