Selamat Datang di Blog Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X.4 SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
Tingkatkan Prestasi dengan Mencintai dan Melestarikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Sabtu, 12 Januari 2013

KARANGAN NARASI


I. PENGERTIAN

Karangan yang menceritakan atau mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.


II. CIRI-CIRI KARANGAN NARASI
  1. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
  2. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
  3. Berdasarkan konfliks, karena tanpa konfliks biasanya narasi tidak menarik.
  4. Memiliki nilai estetika.
  5. Menekankan susunan secara kronologis (dari waktu ke waktu).

III. JENIS-JENIS
  1. Fakta (Ekspositoris) : biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
  2. Fiksi (Sugestif) : novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
III.1. Narasi Fakta (Ekspositoris)

Narasi fakta (ekspositoris) adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya.

Contoh :
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.

III.2. Karangan Narasi Fiksi (Sugestif)

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atu pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.

Contoh:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.

III. LANGKAH-LANGKAH PENULISAN NARASI
  1. Menentukan topik, sebelum mengarang kita harus menentukan topik.
  2. Menentukan tujuan, tujuan menulis adalah sesuatu yang ingin dicapai penulis melalui karangan yang ditulisnya.
  3. Mengumpulkan bahan, data sangat diperlukan sebagai bahan untuk mengembangkan gagasan yang ada dalam sebuah karangan.
  4. Menyusun kerangka, kerangka karangan merupakan sebuah rancangan karangan yang akan ditulis.
  5. Mengembangkan kerangka. Mengembangkan kerangka adalah menguraikan sebuah rancangan karangan. Dalam langkah ini, menjabarkan uraian permasalahan dengan menggunakan 5W+1H yang berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
  6. Koreksi dan revisi, naskah yang telah ditulis hendaknya dikoreksi lagi.
  7. Menulis naskah yang telah direvisi.

Dipublikasikan oleh :
Kelompok Karangan Narasi
Kelas X.4

Anggota :
  1. Agastia Irdrananda
  2. Nia Sabrina Purnamasari
  3. Rahma Nurmufiidah
  4. Riany Marifatika
  5. Ririn Ika Lestyaningrum
  6. Syadza Luthfiyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar